Caption : Kantor Kopkar Mon Madu sebelum kolep (doc)
Langsa | Infolangsa.com
Semua aset-aset Koperasi Karyawan (Kopkar) Mon Madu sudah tidak ada lagi dan kondisi saat ini sudah hancur atau kolaps, untuk itu perlunya pihak manajemen PTPN I harus menurunkan tim audit independen.
Demikian disampaikan salah seorang pengurus Kopkar Mon Madu yang tidak ingin disebutkan nama saat ditemui awak media di salah satu cape di Langsa, Kamis (19/06/2025).
Ia menjelaskan bahwa kondisi Kopkar Mon Madu saat ini ibarat kerakap di atas batu, hidup segan mati tak mau. Koperasi kini hanya bertahan dari potongan iuran karyawan dan manajemen PTPN I yang masih rutin masuk setiap bulan.
“Seluruh aset yang pernah dimiliki Kopkar Mon Madu seperti gedung pertokoan, armada truk, dan fasilitas usaha lainnya terpaksa dijual untuk menutup beban pajak dan keperluan lainnya,” ungkapnya.
“Semua usaha produktif sudah tidak ada. Yang tersisa hanya usaha pinjaman karyawan, itupun hanya cukup untuk membayar honor beberapa pegawai koperasi yang tersisa,” imbuhnya.
Ia juga memaparkan bahwa mayoritas pengelola saat ini sebenarnya sudah sepakat jika Koperasi Mon Madu dibubarkan. Pasalnya, selain tidak lagi produktif, koperasi ini juga dikhawatirkan masih memiliki beban pajak tersembunyi atau rekening yang terblokir yang bisa menjadi bom waktu di masa mendatang.
“Kami lebih memilih koperasi dibubarkan saja, sebelum masalah ini merembet lebih jauh. Prosesnya tentu harus diaudit agar semua jelas dan tidak ada yang dirugikan,” harapnya.
Kondisi ini mengundang perhatian publik, terutama kalangan mantan karyawan dan pemerhati koperasi. Banyak pihak mendorong agar manajemen PTPN I segera turun tangan, menurunkan auditor internal untuk menilai kondisi keuangan dan legal koperasi secara menyeluruh, serta mengawal proses pembubarannya secara resmi dan transparan.
Keprihatinan terhadap nasib koperasi ini juga mencuat karena selama beberapa tahun terakhir, koperasi tak lagi memberikan Sisa Hasil Usaha (SHU) kepada anggotanya, sebuah hak normatif yang mestinya menjadi indikator sehatnya sebuah koperasi.
“Dengan situasi yang semakin tak menentu, nasib Kopkar Mon Madu kini menanti keberanian dan keputusan tegas dari manajemen PTPN I demi menyelamatkan nama baik dan kepercayaan para anggotanya,” pungkasnya. [Tim]