InfoLangsa.Com – Banda Aceh
Panglima Komando Daerah Militer Iskandar Muda (Pangdam IM), Mayor Jenderal TNI Niko Fahrizal, M.Tr.(Han), menerima audiensi dari Ketua Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi (KKR) Aceh, Bapak Masthur Yahya, S.H., M.Hum., beserta rombongan di ruang kerja Pangdam IM, Makodam Iskandar Muda, Banda Aceh, pada Rabu (16/07/2025).
Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi (KKR) Aceh merupakan lembaga independen yang dibentuk berdasarkan mandat Nota Kesepahaman antara Pemerintah Republik Indonesia dan Gerakan Aceh Merdeka (MoU Helsinki, 15 Agustus 2005), yang kemudian diperkuat melalui Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh serta Qanun Aceh Nomor 17 Tahun 2013 tentang KKR Aceh. Lembaga ini berperan penting dalam upaya mengungkap kebenaran masa lalu, memulihkan korban konflik, dan mendorong terwujudnya rekonsiliasi yang berkelanjutan di Aceh.
Dalam suasana yang penuh keakraban, Pangdam IM menyampaikan ucapan selamat datang kepada Ketua KKR Aceh beserta jajaran, dan mengapresiasi langkah KKR Aceh dalam menjalankan mandat rekonsiliasi demi menjaga perdamaian dan ketenteraman masyarakat Aceh.
“Saya mengucapkan terima kasih dan selamat datang kepada Ketua dan jajaran Komisioner KKR Aceh di Makodam Iskandar Muda. Kami mendukung setiap langkah strategis yang bertujuan menjaga stabilitas dan memperkuat perdamaian di Aceh, termasuk melalui rekonsiliasi,” ujar Pangdam.
Mayjen TNI Niko Fahrizal menambahkan, Kodam Iskandar Muda sebagai bagian dari komponen pertahanan negara selalu siap untuk berkontribusi dalam menjaga dan mengawal keberlanjutan perdamaian di Aceh, termasuk memberikan masukan positif dan membangun kepada KKR Aceh dalam menyusun dan melaksanakan agenda-agenda rekonsiliasi.
Ia juga menuturkan bahwa stabilitas keamanan merupakan fondasi utama dalam pembangunan daerah. Oleh karena itu, setiap inisiatif yang mengarah pada penyembuhan luka masa lalu dan membangun harmoni sosial sangat penting untuk terus digalakkan secara inklusif dan berkelanjutan.
Sementara itu, Ketua KKR Aceh, Bapak Masthur Yahya, S.H., M.Hum., dalam pertemuan tersebut menyampaikan maksud dan tujuan kedatangannya ke Makodam IM, yaitu untuk menjalin sinergi dan meminta dukungan serta masukan dari Pangdam Iskandar Muda terhadap rencana pelaksanaan kegiatan rekonsiliasi kolektif yang akan dilaksanakan di Kabupaten Bener Meriah dalam waktu dekat.
“Kegiatan rekonsiliasi kolektif ini merupakan bagian dari mandat KKR Aceh yang berorientasi pada pemulihan hak-hak korban konflik dan penguatan kohesi sosial antarwarga. Kami memandang perlu adanya koordinasi dan dukungan dari berbagai pemangku kepentingan, termasuk TNI, khususnya Kodam IM,” terang Masthur Yahya.
Ia juga menegaskan bahwa upaya rekonsiliasi yang dilakukan KKR Aceh bukan hanya sebatas proses administratif atau seremonial, melainkan merupakan bagian dari agenda besar dalam memperkuat keberlanjutan perdamaian dan mewujudkan keadilan transisional yang berpihak pada para penyintas konflik.
Menanggapi hal tersebut, Pangdam IM menyampaikan komitmen dukungannya terhadap pelaksanaan program rekonsiliasi kolektif tersebut. Ia menekankan pentingnya sinergi lintas sektor dalam menjaga ketenangan dan keamanan wilayah.
“Kami menyambut baik dan siap mendukung kegiatan rekonsiliasi kolektif yang direncanakan. Kami percaya, dengan pendekatan dialog, keterbukaan, dan semangat persatuan, maka damai Aceh akan semakin kokoh,” tegas Pangdam IM.
Lebih lanjut, Mayjen TNI Niko Fahrizal berharap kegiatan yang digagas KKR Aceh tidak hanya berjalan lancar, tetapi juga memberikan dampak nyata bagi masyarakat, khususnya para korban konflik di wilayah Bener Meriah dan daerah lainnya. Ia juga berharap KKR Aceh dapat terus menjaga independensi dan integritas dalam menjalankan fungsinya.
Audiensi tersebut berlangsung hangat dan konstruktif, serta diakhiri dengan foto bersama sebagai simbol sinergi antara Kodam Iskandar Muda dan KKR Aceh dalam upaya menjaga perdamaian dan keutuhan sosial di Bumi Serambi Mekkah.
Turut hadir dalam audiensi ini Asintel Kasdam IM, Aster Kasdam IM, Kakumdam IM, Pamen Ahli Bid Hukum dan Humaniter serta Kapendam IM, sementara itu dari KKR Aceh, di antaranya Masthur Yahya, Safriandi, Yuliati, Bustami, Sharly Maidelina, serta anggota Kelompok Kerja Jangka Pendek (Pokjas) KKR Aceh, As’adi.
Sumber Media Center Pendam IM
Redaksi InfoLangsa.Com