InfoLangsa – Aceh Tamiang
Rabu (30/7/25) pagi itu, ruang kerja Bupati Aceh Tamiang dipenuhi semangat muda yang menyala-nyala. Tiga pemuda dengan mata yang berbinar penuh semangat menyanyikan lagu-lagu nasional khas peringatan kemerdekaan. Adalah M. Fathan Boang Manalu, Ridho Azlan Pratama Situmorang, dan Ade Prianggi, mereka, tiga solois kebanggaan Aceh Tamiang yang akan mewakili Aceh dalam paduan suara bergengsi, Gita Bahana Nusantara (GBN) 2025 di Jakarta.
Dalam suasana hangat dan penuh kebanggaan, Bupati Aceh Tamiang, Irjen Pol. (P) Drs. Armia Pahmi, MH, menerima audiensi para putra daerah yang telah mengharumkan nama Tamiang di tingkat Aceh ini. Kehadiran mereka didampingi Plt. Kepala Dinas Pendidikan & Kebudayaan, Sepriyanto, pelatih utama Gita Swara Tamiang, Elisa dan asisten pelatih Syahnaz Farsia Dahni. Momen ini menjadi simbol keberhasilan pembinaan seni vokal yang tak pernah berhenti di kabupaten ujung timur Aceh itu.
“Prestasi kalian luar biasa. Saya kira ini bukan hanya milik pribadi, tapi juga milik masyarakat Aceh Tamiang. Ini bukti bahwa seni dan budaya kita hidup. Kalian membawa suara Tamiang ke panggung nasional, bahkan ke Istana Negara,” ujar Bupati Armia sembari menatap ketiga putra Tamiang itu dengan bangga.
Elisa, sang pelatih utama, yang juga alumni GBN tahun 2004 mengatakan, Kabupaten Aceh Tamiang tak pernah alpa mengirimkan solois di peringatan Kemerdekaan Republik ini dari pertama kali dirinya dikirim mewakili Aceh sejak 2004. Dijelaskan Ica, panggilannya, tiga tahun setelahnya, ia berinisiatif mendirikan Gita Swara Tamiang guna mencari, membimbing, dan menyatukan bakat-bakat terbaik Bumi Muda Sedia di bidang seni vokal.
“Kami melatih pembacaan notasi balok, mengatur tempo, nada dan segala hal yang berkaitan dengan seni vokal,” lugasnya.
Di tengah perbincangan yang cair, Bupati Armia juga menyampaikan bahwa Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang secara konsisten terus mendorong para generasi muda untuk berkarya dan berkreasi dengan kemampuan terbaiknya, termasuk dalam bidang seni dan budaya. Ia berharap, kehadiran perwakilan Aceh Tamiang di pentas nasional dapat menjadi penjaga semangat bagi anak-anak muda lainnya untuk terus berkarya.
“Jangan pernah berhenti bermimpi dan berlatih. Apa yang kalian capai hari ini adalah buah dari kerja keras dan doa. Bawa nama Aceh Tamiang dengan penuh kebanggaan, dan kembalilah dengan cerita hebat untuk kami semua,” tutupnya.
Rabu pagi itu, ketiganya bukan hanya datang membawa gelar juara, tapi juga membawa harapan dan inspirasi. Fathan, sang Juara I kategori Tenor, Ridho, Juara I kategori Bass, dan Ade, Juara II Bass, adalah wujud nyata kerja keras, dedikasi, dan semangat yang tak pernah padam. Mereka akan segera bergabung dengan para peserta GBN dari seluruh Indonesia dalam masa karantina nasional di Jakarta, mempersiapkan puncak penampilannya nanti dalam Upacara Peringatan Hari Kemerdekaan RI ke-80 di Istana Negara.
Sesi audiensi pun diakhiri dengan pemberian semangat serta motivasi khusus dari Bupati. Ketiganya tampak tak menyembunyikan rasa haru dan semangat untuk menjalankan amanah sebagai duta seni Aceh Tamiang di panggung kemerdekaan bangsa. (Jon)